REVIEW BUKU MANAJEMEN PROYEK, KONSEP DAN IMPLEMENTASI

Judul Buku : Manajemen Proyek, Konsep, dan Implementasi
Penulis : Budi Santosa
ISBN : 978-979-756-441-4
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun Terbit : 2009
Tebal : 248 Hal

MANAJEMEN PROYEK, KONSEP DAN IMPLEMENTASI

Buku yang ditulis oleh Budi Santosa dan diterbitkan oleh Graha Ilmu pada tahun 2009 ini diterbitkan bertujuan agar pembaca yang memulai mempelajari ilmu manajemen atau ilmu bisnis dapat memahami konsep – konsep dasar yang terdapat pada Manajemen Proyek serta mengetahui metedologi dan Implementasi Manajemen Proyek.
Dan yang akan saya Review disini adalah 3 bab dari 14 bab yang terdapat dalam buku Manajemen Risiko dan Implementasi ini.

BAB 2 ( Siklus Hidup Proyek )
Dala bab ini kita akan melihat siklus hidup atau  tahap – tahap yang biasa dilalui oleh suatu proyek pada umumnya. Dalam hal perkembangan produk, hampir semua orang setuju akan tahap – tahap yang dilalui. Perkembangan produk biasanya diawali dengan riset dan pengembangan, dilanjutkan dengan pembuatan desain, pengenalan ke pasar, pertumbuhan, matang, penurunan sampai produk tersebut mencapai tahap mati dan tidak diproduksi lagi.
Seperti judul bab nya, penulis memasukkan beberapa riset, siklus dan tahapan – tahapan yang sesuai dengan judul bab (Siklus Hidup Proyek).  Beberapa siklus yg terdapat dalam bab ini, yaitu :
1. Riset dan pengembangan (R &D)
2. Pengenalan ke Pasar
3. Tumbuh
4. Matang
5. Penurunan
6. Mati
Tahapan ini dapat memudahkan kita untuk menyusun suatu proyek, dari bab ini kita bisa mengetahui apa saja siklus yang perlu dihadapi untuk kita memulai suatu proyek / bisnis. Kita bisa mempelajari keadaan pasar, kita juga bisa mengetahui siklus dimana produk kita mengalami kenaikan penjualan dan penurunan penjualan, kita juga bisa mempelajari bagaimana cara menangani pasar untuk produk yang kita keluarkan.
Setiap proyek biasanya a kan melewati tahap-tahap yang mempunyai pola tertentu. Pola itu yang dinama kan siklus hidup proyek. Tahap-tahap itu dianalogikan dengan apa yang terjadi dalam siklus perkembangan produk. Secara garis besar tahap-tahap proyek bisa dibagi menjadi:

1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi
Dalam tahap awal siklus hidup proyek, biaya yang diserap berada pada tingkat yang masih rendah. Besarnya biaya ini akan semakin membesar seiring dengan berlangsungnya proyek. Biaya akan mencapai puncak ketika proyek mulai dieksekusi. Kemudian akan mulai menurun
ketika proyek memasuki tahap akhir di mana hasil akan diserahkan kepada user.

Konsepsi, pada buku ini Konsepsi ini terbagi menjadi 2 yaitu Inisiasi Proyek dan Kelayakan.

-          Yang dimaksud Inisiasi Proyek adalah Proyek dimulai dengan di temukannya suatu masalah, kesempatan atau kebutuhan oleh user. Dengan kata lain bila user menemukan ide. Ide bisa berasal dari bagian pemasaran, engineering, manufaktur ataupun R &D. Sedangkan yang dimaksud user bisa berasal dari organisasi yang sama ataupun dari luar.
-          Sedangkan yang dimaksud Kelayakan Proyek adalah proses inves tigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara lebih detail apakah penyelesaian masalah itu cukup menguntungkan secara ekonomis dan berman faat.

Dalam menjalani sebuah Proyek kita tidak melupakan pembuatan Proposal untuk memenej dana dan waktu. Sesuatu yang harus diperhatikan dalam pembuatan proposal yaitu :
1.      Surat Pengantar
2.      Ringkas Eksekutif
3.      Bagian Teknis
4.      Manfaat / keuntungan yang akan diperoleh
5.      Jadwal
6.      Bagian keuangan
7.      Bagian legal
8.      Kualifikasi manajemen


BAB 3 ( Organisasi Proyek )

Dalam bab ini kita akan membahas bagaimana mengorganisas ikan proyek. Pertama kita lihat adanya tiga bentuk umum organisasi untuk mengelola proyek dan bagaimana organisasi ini melekat pada organisasi induk. Kemudian kita bicarakan kelebihan-kelebihan apa yang dipunyai serta kekurangan apa yang ada pada masing-masing bentuk organisasi tersebut, bagaimana hila terjadi k ombinasi antar berbagai bentuk tersebut.

Bab ini membahas tentang organisasi suatu perusahaan , mulai dari struktur organisasi di dalam sebuah perusahaan / tim, kewalahan sebuah struktur dan sebagainya. Dibawah ini adalah dasar penyusunan struktur organisasi, yaitu :

-       Berdasar produk
-       Berdasar lokasi
-       Berdasar proses
-       Berdasar pelanggan
-       Berdasarkan Fungsi

Ada beberapa sub bab yang akan menbahas secara rinci mengenai organisasi proyek, yaitu :

-          Proyek sebagai bagian dari organisasi fungsional
-          Organisasi proyek murni
-          Organisasi matriks
-          Memilih bentuk organisasi proyek

Kriteria-kriteria lain sebagai pertimbangan pemilihan bentuk organisasi adalah ketidakpastian, keunikan, pentingnya faktor biaya dan waktu. Suatu proyek yang mempunyai kepastian tinggi dan sedikit risiko, sedangkan  faktor biaya dan waktu bukan masalah penting lebih sesuai dikelola oleh task force. Sedangkan untuk  proyek yang berisiko tinggi dan penuh ketidak pastian, biaya dan waktu merupakan hal yang kritis, lebih cocok digunakan organisasi matriks atau organisasi proyek murni.
Kadang-kadang organisasi matriks tidak bisa diterapkan untuk perusahaan berukuran kecil karena terbatasnya sumberdaya dan manajer yang mengelola. Sikap manajemen organisasi dalam hal pemberian wewenang dan tanggun g jawab kepada Manajer Proyek  juga mempengaruhi bentuk organisasi mana yang mesti dipilih. Pengalaman perusahaan dalam mengelola proyek juga penting dalam pemilihan bentu kini. Perusahaan dengan sedikit pengalaman sebaiknya tidak memakai bentuk matriks karena cukup sulit pengaturannya.

BAB 4 ( Tim Proyek )

Dalam bab ini akan membahas tim proyek. Yang dimaksud tim proyek adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek. Tim proyek terbagi menjadi dua personil yaitu, personil fungsional dari organisasi induk dan personil yang menjadi inti dari tim.

1.      Manajer Proyek
Manajer proyek berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai orang utama dalam manajemen proyek, ia mengintegrasikan apa saja dan siapa saja untuk mencapai performansi yang ditargetkan.

2.      Kompetensi dan Orientasi Manajer Proyek
Seorang manajer proyek bekerja pada interface antar a top management dan para teknolog atau teknisi, maka dia harus mempunyai kemampuan manajerial dan sekaligus kompetensi teknis serta beberapa kualifikasi yang lain. Bagaimana tingkat pentingnya kemampuan manajerial dan kemampuan teknis sangat bergantung pada jenis proyek. Bagi proyek-proyek riset dan pengembangan sangat dituntut manajer proyek dengan kemampuan teknis yang tinggi karena kompleksitas dan orientasi teknik dari proyek dan orang-orangnya. Sedangkanmdalam proyek pengembangan produk, misalnya, perlu manajer proyek dengan kemampuan manajerial yang lebih menonjol karena keterlibatan beberapa area fungsional yang berbeda.


3.      Tim Proyek
Beberapa anggota tim proyek dalam pengelolaan proyek sebagai berikut :
-          Contract Administrator
-          Project Controller
-          Project Accountant
-          Manajer lapangan
-          Quality Assurance Supervisor
Dan ada peran lain diluar tim proyek yaitu Manajer Program, tugas umum dari manajer proyek adalah mengawasi seluruh proyek.

DAFTAR PUSTAKA
Budi Santosa, 2009, Manajemen Proyek : Konsep dan Implementasi, Yogyakarta : Graha Ilmu


Share:

0 comments